JIKA IA BUKAN JODOHKU, YA ALLAH

Jika dia bukan jodohku, Ya Allah...
pudarkanlah keindahan wajahnya dari pandanganku... aku tak ingin mencintai orang yang salah, sungguh... walaupun melupakannya sangat menyakitkan... aku berusaha untuk sanggup... gugurkanlah satu-persatu dengan perlahan semua kenangan yang senantiasa melekat erat dalam ingatanku... karena jika semuanya terhapus dalam waktu sekejap, aku takut itu akan menyiksa diriku sendiri...

Jika dia bukan jodohku, Ya Allah... bantulah aku untuk mencabut perasaan tak biasa ini dari hatiku... aku akan merasa
bersalah dan mengutukuki diri jika dia yang kini bersemayam anggun di hatiku bukanlah qawwamku... aku sadar itu tidaklah mudah karena akarnya terlanjur membumi di hatiku... tapi, demi keridhoan-Mu, apa yang tidak akan aku lakukan ?

Jika dia bukan jodohku, Ya Allah... kumohon, jangan hadirkan sosoknya lagi dalam mimpi-mimpi malamku... karena itu hanya membuatku semakin berandai-andai dan lalai dari mengingat-Mu...

Jika dia bukan jodohku, Ya Allah... jauhkanlah, sejauh yang aku butuhkan untuk menjadikan namanya terdengar biasa saja di pendengaranku... karena sungguh, atas perasaan ini aku tak mampu tenang bila mendengar namanya...

Jika dia bukan jodohku, Ya Allah... jauhkanlah, sejauh yang aku butuhkan untuk menjadikan wajahnya terlihat biasa saja bagi netraku... karena sungguh atas perasaan ini hatiku tak bisa bergetar wajar bila memandang wajahnya.

kudapati diri makin tersesat saat ku melangkah tak henti ku sebut nama mu..
berharap sosokmu datang temani aku,
dan saat itu datang,
aku ingin memeluk dirimu dan bersandar di bahumu sejenak,
ingin ku lepas peluh kesal, dan penat yang tlah lama aku simpan..
ingin ku akhiri semua nya dan mulai melalui damai bersamamu..
tapi rasa nya dunia tak berpihak kepadaku,
dan ku rasa dunia semakin ingin menggenggam ku tanpa ingin melepaskanku bebas untuk sejenak..
Ahh,
Letih sekali diri ini..
Lalai tuk memelihara tubuh yang berantakan ini..
Kusandarkan diriku dan mulai merebahkan sayap-sayap ku..
Dan benar,
Sayap ku mulai rapuh,
Mungkin kah ini pertanda aku tak bisa lagy terbang ?
Padahal aku ingin sekali meng angkasa dan membuang semua jenuh ku jauh-jauh,
Ku mulai berdiri..
tapi ku terjatuh..
AKu pun taktau mengapa aku jatuh..
Kenapa ?
Akankah aku lelah ?
Aku sama sekali tak mengerty,
Namun sayapku mulai meletih,
dan tubuhku kurasa mulai melemah..
Kemana aku tertuju ?
bahkan pandangan mataku pun tak bisa fokus pada suatu objek apapun,
smua nya hilang dan hilang..
Entah kemana..
dan dimana aku..
Aku tak tau ......

Aku mencoba menuliskan sebait TULISANKU UNTUKMU,
ku rangkaikan kata demi kata di tiap kalimatnya,
 & ingin sekali aku menunjukkan padamu hasil rangkaian kata yg telah ku tulis ini.
 Tapi sepertinya aku harus bersabar.

Telah satu bait sudah ku tulis.
Namun rasanya itu belumlah cukup.
Ku lanjutkan rangkaian kata kataku dalam tulisan ini, hingga menjadi satu bait lagi.

Tapi ...... itu pun masih kurang.
Dalam benakmu, kamu pasti bertanya tanya apa yg aku tulis ini ?
Aku juga 'tak mengerti apa yg sedang ku tulis.

Tanganku terus menulis, kata demi kata yg terus terangkai.
Aku menulis apa yg saat ini ku rasakan,
terus menggema di relung hatiku.
Sambil sesekali ku menitikan air mata.

Aku masih tetap 'tak mengerti.
Apa yg sebenarnya terjadi ?
Apa yang sebenarnya aku tangisi ?
Apa yang sebenarnya aku tulis ?

Kembali aku merangkaikan kata,
hingga akhirnya kata kata itu bukan menjadi satu, dua, ataupun tiga bait.
Tapi kata kata itu hanya menjadi SEBUAH KALIMAT.
 Yaa, sebuah kalimat yang sangat singkat.
Sebuah kalimat yang sangat ingin aku sampaikan padamu.

"AKU SANGAT MERINDUKANMU"

Assalamualaikum,
Maaf sudah lama tidak nge-post,
;) dikarenakan kehilangan kata sandi,
Alias lupa akun google saya appa kata sandi nya :3
Sekarang bingung meh posting appa..
Langsung ajja wes,
Posting beberapa puisi yang saya buat,
Tentang "Korupsi & Koruptor"
Mohon jangan di Copasss yaacchh ;)

                                “Bukankah Seharusnya..”

                                                              Karya : Ahshalia Ayu Aghnia

Bukankah seharusnya kalian petinggi negara

Bukankah seharusnya kalian yang di percaya ?

Bisakah diam sejenak ?

Coba kalian lihat di luar istana

Coba kalian lihat kami !

Yang mencoba bertahan untuk hidupnya

Mengais makanan,

Mencari apa yang kami cari

Bisakah hening dalam kekacauan ?

Kekacauan yang kalian buat dalam sembunyi

Kekacauan dibalik sandiwara kalian

Sebenarnya apa yang kami cari adalah apa yang kami harapkan

Kalian yang berwibawa

Tinggal di istana megah nan mewah

Bertahta kan jabatan yang dipercaya negara

Namun..

Akankah kecewa kami yang hanya di pandang sebagai rakyat kecil

Hanya dibuang dan di pandang rendah oleh kalian ?

Akankah malu kami akan negara yang di pandang sebagai negara sejahtera

Tak kurang sumber daya dan Kekayaan alamnya ?

Akankah cukup Tambang emas dan lainnya untuk menutupi kekurangan negara kami

Bila Koruptor terus menerus bertambah dan membanyak dalam sekejap ?

Bukankah seharusnya Kalian yang dipercaya negara ?

Ditautkan nama dalam sebuah tahta

Bukankah seharusnya kalian yang dipercaya kami rakyat kecil ?

Namun kalian sendiri yang menghianati kepercayaan kami rakyat kecil

“KEMBALIKAN..”

Karya : Ahshalia Ayu Aghnia

Dunia ini Pedih !!

Atau hanya Kami yang merasa pedih ?

Lelah letih yang dirasakan setiap kali meronta,

Memohon keadilan

Memperjuangkan kebenaran.

Yang dipinta hanyalah kejujuran,

Namun kebohongan selalu menghalangi

Menutupi kebenaran

Menyembunyikan keadilan berbalut dusta.

Yang di pinta hanyalah Keadilan,

Namun rasa serakah membutakan semuanya..

Kalah telak hanya bisa menelan ludah ,

Saat semuanya hanya mengutamakan kecurangan bersandingkan  sandiwara.

Akankah jenuh kami yang meminta kejujuran ??

TIDAK !!!!

Kami tak akan pernah letih dan jenuh untuk mendapatkan kembali hak kami !

Kembalikan uang kami !!

Kembalikan harta kami !!

Kembalikan kebahagiaan sederhana yang harusnya kami miliki !!

KEMBALIKAN !!

Perut buncit membusung lapar,

Menanda haus ingin di isi..

Sudah biasa untuk memohon.

 Tulikah telinga mereka ?

Mendengar jeritan diluar istana.

Mendengar rintihan penuh jera.

Buta kah mata mereka ?

Melihat raga yang tak di pelihara ini ..

Sudi kah mereka untuk mendengar,melihat,

dan bahkan hanya untuk sekedar membuka mata ?

Kami tak tau ..

Yang kami tau hanyalah mereka tikus-tikus keji,

Tikus-tikus keji yang memakan harta kami,

Dan mengambilnya dengan kelicikan yang mereka miliki..

Hanya harta dan kekuasaan,

 yang mereka fikir semua itu bisa memuliakannya.

Hanya dengan itu lah mereka bangga ?

BODOH !!

Karma masih berlaku !!

                                                “Mereka..”

                                      Karya : Ahshalia Ayu Aghnia

Hay para koruptor !!

Bisakah diam sejenak ?

Cobalah tuk sebentar Pahami mereka..

Mereka..

Tak usap lelah terus bertahan

Ikuti alur jalan hidup

Mereka..

Tertatih langkah berpeluh keringat

Mengangkat beban deru derita

Mereka..

Tak besar tak kecil,

Tak tua tak muda,

Berpayah dalam berupaya

Mengais rejeki di tengah kota..

Mereka..

Aku termasuk bagian dari mereka

Aku termasuk dari jerit tangis mereka

Ku seru kan suara mereka

Ku teriakkan Rintihan mereka,

Melalui Pena yang berisikan curahan hati mereka..

Mereka..

Mereka adalah Kami !!

Kami mohon Berhentilah,

Berhentilah menjadi koruptor !

Dengarkan suara kami !!

Dengarkan Jeritan kami !!

Dengarkan Keluh kesah kami !!

Wahai para koruptor,

Berhentilah menjadi Tikus negara !!

Bangun negara dengan kejujuran !!

Hanya itu !